Alhamdulillah Sepi

Wkwwkkkwkwkk..
Bersyukur ketika mendapatkan sesuatu lebih itu mungkin mudah di lakukan akan tetapi sebaliknya jika usaha Anda tidak mendapatkan hasil sepeserpun apakah semudah bisa mengucapakannya?
Akhir2 ini banyak para pedagang atau pelaku usaha mengeluh soal lesunya penjualan dan daya beli masyarakat menurun.Bermula dari bbm naik semua menjadi mahal tak ada satu barangpun yang harganya bisa stabil semua naik sesuai kenaikan bbm.Hal lainnya adalah tidak ada kenaikan gaji para pekerja atau buruh swasta.Mereka lebih selektif dalam membelanjakan uang dan mengurangi kebutuhan yang di rasa kurang penting.Penulis juga mengalami sendiri ada penurunan penjualan secara drastis walaupun ada sebagian yang lain tidak begitu terpengaruh dampak kenaikan bbm.Dari banyaknya curhatan teman yang masuk mungkin bisa disimpulkan bahwasanya banyak dari mereka penghasilan menurun.Cerita bermula ketika saya tanya teman.
Mbak udah buka dasar belum mbak?(udah laku belum mbak ?) awal kata yang di ucapkan adalah Alhamdulillah...
Dalam hati saya oo sudah laku barangnya.Eh gak tahunya ada lanjutannya Alhamdulillah belum mas...terus balik nanya mas udah laku belum barangnya?Kepaksa juga saya jawab Alhamdulillah belum mbak.
Beberapa menit kemudian di lanjutkan dengan nasehat berikut ini :
1. Namanya pedangang mas rejekinya kadang2...
2. Kalo toko sebelah ramai tempatmu sepi jangan iri rejeki orang lain
3. Kalo pernah ramai ya siap2 aja sepi
Cerita singkat di atas mungkin bisa di jadikan inspirasi bahwa apapun yang sedang kita alami kadang lagi di atas dan kadang lagi di bawah kehidupan harus terus di jalani dengan ketekunan apapun yang lagi kita alami teruslah bersyukur agar rejeki kita di tambah.
Apakah usaha Anda ramai?